Sabtu, 12 November 2011

Laporan Praktikum Enzim


LAPORAN PRAKTIKUM
Fisiologi Hewan
Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas
Mata Kuliah Fisiologi Hewan





Oleh:
Rima Rizqia                (1209206057)
KELOMPOK 3

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011


Judul                   : Praktikum Enzim dan kerja Enzim
Tanggal     : Jumat 28 September 2011
I.                  Pendahuluan
Enzim adalah protein spesifik yang berfungsi sebagai biokatalisator (mempercepat proses hidrolisis). Sebagai katalisator, enzim harus bersifat efektif (dibutuhkandalam jumlah sangat sedikit dibandingkan jumlah substrat), tidak ikut serta dalam proses reaksi (sifat dan jumlah tidak berubah), dapat diperoleh kembali pada akhir reaksi, dan bersifat spesifik. Dalam proses pencernaan makanan, enzim berperan dalam pencernaan zat secara kimiawi. Dengan adanya enzim maka penggunaan energi untuk proses pencernaan akan lebih kecil. Kerja enzim sangat sensitif terhadap suhu. Reaksi dipercepat dengan naiknya suhu sampai batas waktu tertentu dan akan bekerja maksimum pada suhu optimumnya.
A.    Tujuan Praktikum
ü  Mengetahui kerja enzim pada proses pencernaan didalam mulut
ü  Mengukur kerja enzim amylase dalam beberapa lingkungan suhu yang berbeda
B.     Landasan Teori
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah reaksi. (http://metabolismalink.freehostia.com/enzim.htm/2007).
Dengan tidak adanya enzim. Lalu lintas kimiawi melalui jalur-jalur metabolisme akan menjadi sangat macet. (Campbell,dkk. 2002:98).
Enzim dikenal untuk pertama kalinya sebagai protein oleh sumber pada tahun 1926 yang telah berhasil mengisolasi urease dari ‘kara pedang’ (Jack bean). Urease adalah enzim yang dapat menguraikan urea menjadi CO2 dan NH3 beberapa tahun kemudian Nhorthrop dan Kunitz dapat mengisolasi pepsin, tripsin, kimotripsin. Selanjutnya makin banyak enzim yang telah dapat diisolasi dan telah dibuktikan bahwa enzim tersebut ialah suatu protein (Anna Poedjiadi, 2004:141)
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana yang akan dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi dapat berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang beracun.
(http://belajar-indah.blogspot.com/2009/08/pengertian-enzim.html)
Enzim adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh sel-sel hidup. Inilah mengapa enzim tersebut katalis hayati atau organik atau sarana katalitik. Katalis juga menampakan spesifik atau kekhususan. Artinya suatu katalis tertentu akan berfungsi pada hanya suatu jenis reaksi tertentu saja (Michael J. Pelczar dan E.C.S.Chan. 2006:318)
Ada 2 (dua) cara kerja enzim :
1.      Lock and key (gembok dan anak kunci)
Setiap enzim memiliki sisi aktif yang tersusun dari sejumlah asam amino. Bentuk sisi aktif ini sangat spesifik, sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim.
2.      Induced fit (induksi pas)
Sisi aktif enzim merupakan bentuk yang tidak kaku (fleksibel). Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif berubah bentuk sesuai dengan bentuk substrat kemudian terbentuk kompleks enzim-substrat. Pada saat produk sudah terlepas dari kompleks, maka enzim lepas dan kembali bereaksi dengan substrat yang lain. Enzim bekerja dengan cara mengkatalis reaksi sehingga meningkatkan kecepatan reaksi yang dilakukan dengan menurunkan energi aktivasi (energi yang dibutuhkan untuk reaksi).
(http://oketips.com/10146/tips-enzim-pencernaan-mengetahui-cara-kerja-enzim-amilase/) Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ialah:
1.       Suhu, semakin tinggi suhu, kerja enzim juga akan meningkat
2.       pH, pengaruh pH terhadap suatu enzim bervariasi tergantung jenisnya
3.       Konsentrasi substart, semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin meningkat juga kerja enzim tetapi akan mencapai titik maksimal pada konsentrasi tertentu.
4.       Konsentrasi enzim, semakin tinggi konsentrasi enzim, semakin meningkat juga kerja enzim
5.       Adanya aktivator. Aktivator merupakan zat yang memicu kerja enzim
6.       Adanya inhibitor, inhibitor merupakan zat yang menghambat kerja enzim. (http://fionaangelina.com/2008/09/14/enzim/)
Fungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi di dalam sel maupun di luar sel (Anna Poedjiadi, 2004:143). Dari hal tersebut, maka dikenal dua tipe enzim, yaitu enzim ekstra seluler, atau eksoenzim (berfungsi di luar sel) dan enzim intraseluler, atau endoenzim (berfungsi di dalam sel). (Michael J. Pelczar dan E.C.S.Chan. 2006:318).
Cara kerja enzim adalah dengan membentuk senyawa enzim-substrat, kemudian menghasilkan suatu produk tanpa merubah senyawa enzim itu sendiri, setelah produk terbentuk maka enzim akan melepaskna diri untuk membentuk senyawa baru dengan substrat yang lain
Enzim digolongkan menurut reaksi yang diikutinya, sedangkan masing-masing enzim diberi nama menurut nama substratnya, enzim dibagi dalam enam kelompok golongan besar, yaitu:
1.      Oksidoreduktase
Enzim-enzim yang termasuk golongan ini dapat dibagi dalam dua bagian yaitu dehidrogenase dan oksidase. Dehidrogenase bekerja pada reaksi-reaksi dehidrogenase, yaitu reaksi pengambilan atom hidrogen dari suatu senyawa (donor). Hidrogen yang dilepas diterima oleh senyawa lain (akseptor). (Anna Poedjiadi, 2004:152) enzim-enzim oksidate juga sebagai katalis pada reaksi pengambilan hidrogen dari suatu substrat.
2.      transferase
Enzim yang termasuk golongan ini bekerja sebagai katalis pada reaksi pemindahan suatu gugus dari suatu senyawa kepada senyawa lain. Enzim yang termasuk golongan ini ialah metiltrasferase, hidroksimetiltransferase, karboksiltransferase, dll
3.      Hidrolase
Enzim yang termasuk golongan iini bekerja sebagai katalis pada reaksi hidrolisis. Enzim yang termasuk golongan ini ialah esterase, lipase, amilase, dll
4.      Isomerase
Bekerja pada reaksi perubahan intramolekuler. Contoh yang termasuk enzim ini ialah ribulosafosfat epimerase dan glukosa fosfat isomerase
5.       Ligase
Bekerja pada reaksi-reaksi penggabungan dua molekul. Oleh karena itu enzim tersebut dinamakan sintesase, ikatan yang terbentuk dari penggabungan tersebut adalah ikatan C-O, C-S, C-N atau C-C. Contoh enzim golongan ini antara lain glutamin sintetase dan piruvat karboksilase (Anna Poedjiadi, 2004:
153-157)
II.               Alat dan Bahan
Alat
Bahan
1.      Beker gelas 25 ml
2.      Tabung reaksi
3.      Pipet
4.      Batang pengaduk kaca
5.      Gelas Ukur
6.      Plat tetes
7.      Lumpang dan alu porselin
8.      Bunsen spirtus + kaki tiga + kasa
9.      Almunium foil
10.  Termometer
11.  Kardus bekas
1.      Saliva
2.      Larutan Almunium
3.      Larutan Iod
4.      Larutan Benedict
5.      Es dan air es
6.      Lugol
7.      Kue Crackers
8.      Waterbath


III.            Cara kerja
 
IV.             Hasil pengamatan
a.       Keja enzim amlase pada proses pencernaan dimulut

Menit Ke-
Gambar
Warna
Intensitas
Tumbukan
Hitam pekat
7 +
30 detik
Hitam pekat
7 +
1 menit
Biru kehitaman
5 +
2 menit
Hitam pekat
7 +
3 menit
Hitam kebiruan
5 +
4 menit
Coklat
3 +
5 menit
Coklat
2 +
10 menit
Coklat kehitaman
5 +

V.               Pembahasan
Pada saat praktikum seharusnya kita tahu terlebih dahulu tentang pengertian uji iod dan benedict, uji iod ialah untuk penambahan iod pada suatu polisakarida akan menyebabkan terbentuknya kompleks adsorpsi berwarna spesifik. Amilum atau pati dengan iodium menghasilkan waerna biru, dekstrin menghasilkan warna merah anggur, glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi dengan yodium membentuk warna merah cokelat. Sedangkan uji benedict digunakan untuk menguji adanya glukosa dalam suatu larutan, benedict digunakan untuk mentes atau memeriksa kehadiran gula monosakarida dalam suatu cairan monosakarida bersifat reduktor, dengan meneteskan reagen akan menghasilkan endapan merah bata. Selain menguji kualitas secara kuantitatif, karena semakin banyak gula dalam.
         Pada praktikum pertama tama yang dilakukan yaitu menggunakan cracker yang ditumbuk dan yang dikunyah, keduanya di tetesi iod, pada crekers yang dikunya menggunakan interval waktu 30 detik, 1 menit, 2 menit, 3 menit, 4 menit, 5 menit, dan 10 menit, pada crekers yang ditumbuk hasilnya yaitu warna hitam yang pekat dikarenakan tidak tedapat enzim didalamnya. Sedangkan pada crekers yang dikunyah mengalami perubahan warna dan intensitas uang berbeda-beda,dimulai hitam pekat, biru kehitaman, coklat, coklat kehitaman, dikarenakan
enzim amilase bekerja di mulut, terjadi perubahan warna tiap waktu yang ditentukan. Pada mulut juga terjadi proses yang memecah karbohidrat menjadi glukosa yang di bantu oleh enzim amilase. Setelah dimasukan kedalam dus selama 30 menit tidak ada perubahan yang terjadi.

VI.           Pertanyaan dan Jawaban pertanyaan
1.     Apa kegunaan uji Iod dan Benedict?
Jawab:
ü uji iod ialah untuk penambahan iod pada suatu polisakarida akan menyebabkan terbentuknya kompleks adsorpsi berwarna spesifik. Amilum atau pati dengan iodium menghasilkan waerna biru, dekstrin menghasilkan warna merah anggur, glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi dengan yodium membentuk warna merah cokelat.
ü Sedangkan uji benedict digunakan untuk menguji adanya glukosa dalam suatu larutan, benedict digunakan untuk mentes atau memeriksa kehadiran gula monosakarida dalam suatu cairan monosakarida bersifat reduktor, dengan meneteskan reagen akan menghasilkan endapan merah bata. Selain menguji kualitas secara kuantitatif, karena semakin banyak gula dalam.
2.      Apa saliva itu? Kelenjar apa yang menghasilkannya? dan komponen apa saja yang terkandung dalam saliva?
Jawab: Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks, yang tidak berwarna yang terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Dihasilkan oleh kelenjar ludah.  Saliva disekresi di kelenjar saliva mayor yang terdiri dari kelenjar parotid, submandibula dan sublingualis dan kelenjar saliva minor yang terdiri dari kelenjar lingualis, bukalis, labialis, palatinal dan glossopalatina. Saliva diproduksi oleh masing-masing kelenjar saliva mayor yang berbeda dalam jumlah dan komposisinya. Kelenjar parotid menghasilkan saliva yang encer yang kaya akan enzim seperti amilase, protein seperti protein kaya proline dan glikoprotein lain. Kelenjar submandibular menghasilkan saliva yang bercampur yaitu serus dan mukus tapi yang lebih dominan adalah serus. Kelenjar sublingual menghasilkan saliva yang kental namun ditemukan sedikit sel serus.
3.      Fakto-faktor apa saja yang mempengaruhi cara kerja enzim?
Jawab: Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ialah:
1.       Suhu, semakin tinggi suhu, kerja enzim juga akan meningkat
2.       pH, pengaruh pH terhadap suatu enzim bervariasi tergantung jenisnya
3.       Konsentrasi substart, semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin meningkat juga kerja enzim tetapi akan mencapai titik maksimal pada konsentrasi tertentu.
4.       Konsentrasi enzim, semakin tinggi konsentrasi enzim, semakin meningkat juga kerja enzim
5.       Adanya aktivator. Aktivator merupakan zat yang memicu kerja enzim
6.       Adanya inhibitor, inhibitor merupakan zat yang menghambat kerja enzim

4.      Apa yang dimaksud titik akromatis?
Jawab: Titik akromatis adalah titik dimanan sudah tidak terjadi perubahan warna lagi. Pada uji benedict titik akromatis bisa diartikan sebagai titik dimana terjadi perubahan kimia dari polisakarida menjadi monosakarida.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar